Dewan Desak Pembatasan Izin AMDK

CICURUG-Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi, Tata Subrata menegaskan pemerintah supaya membatasi bahkan menghentikan terbitnya izin eksploitasi sumber air. Pasalnya saat ini masyarakat khususnya di Cicurug dan Cidahu menghadapi kritis air yang kronis akibat banyaknya perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang melakukan eksploitasi air akibat rekomendasi perizinan yang terlalu longgar.


“Saya meminta pemerintah tegas atau memperketat dalam menerbitkan izin-izin perusahaan guna kepentingan kebutuhan air bawah tanah. Saya rasa saat ini pemerintah terlalu longgar memberikan rekomendasi tersebut tanpa melihat kajian di lapangan. Pada akhirnya masyarakat yang dirugikan karena menuai dampak kekeringan saat ini,” tegas Anggota Komisi II ini.

Lebih lanjut, Politisi PDIP ini mengakui tidak ada keuntungan yang diperoleh dari berdirinya perusahaan perusahaan yang menggunakan air dengan kebutuhan sangat besar. Diantaranya PAD tidak bertambah, lapangan kerja masih minim serta tidak ada upaya perbaikan jika terjadi kerusakan alam, bahkan tanggung jawab perusahaan kepada daerah untuk mengembalikan 10 persen kepada lingkunganya belum sepenuhnya dilakukan.

“Saat ini perizinan dari pemerintah bagi perusahaan ketika membutuhkan air begitu mudah dan tidak melalui kajian dampak lingkungan. Padahal keuntungan daerah tidak ada, pad masih segitu gitu saja, lalu lapangan kerja tetap lah sulit. Jadi perusahaan itu diuntungkan dan daerah dibuat rugi, dari pada begini lakukan ketegasan persempit izin penerbitan exploitasi air kepada perusahaan baik itu garment hingga AMDK, “tuturnya.

Menurutnya, persoalan kekeringan ini jangan dianggap remeh dan tidak dituduh akibat dari dampak musim kemarau. Dirinya mencontohkan beberapa wilayah di utara Sukabumi yang dekat dengan pabrik mengalami kekeringan lebih cepat walau kemarau baru terjadi beberapa bulan saja, padahal keberdaannya dekat dengan sumber air dari Gunung Salak.

“Jika dikaji secara teknis dan sains akan terbukti penyebab kritis air ini akibat kemarau ataukah kebutuhan air untuk keuntungan pengusaha saja,” tandasnya. (dri)

sumber: radarsukabumi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar